lampu yang dimaksudkan pada adat Tumbilatohe ini harusnya lampu yang terbuat dari Damar (Tohetutu), terbungkus dengan daun woka. akan tetapi seiring berkembangnya zaman, masyarakat beralih menggunakan lampu botol atau lampu yang dibuat dari botol yang berukuran sedang yang diberi sumbu dan minyak tanah sebagai bahan bakarnya. bukan hanya lampu botol, lampu yang mengguakan tenaga listrikpun kini dijadikan sebagai pengganti dari lampu botol ataupun lampu dari damar yang susah untuk dibuat. (Harusnya kita mempertahankan keaslian dari suatu warisan budaya, apalah arti sebuah peninggalan jika kita mengabaikan atau melupakan hal-hal yang harusnya kita lestarikan, betul tidak?)
Perkembangan Tumbilotohe:
Tumbilotohe pertama kali merupakan sebuah palang diatasnya terpancang 5 Buah lampu yang bermakna lima rukun Islam. Letaknya dipintu halaman masuk menghadap kejalan, kemudian bentuk palang tersebut mulai diberikan hiasan yaitu janur yangdipasang dibawah palang, dan tiangnya dihiasi dengan bunga dayoh atau semacam perdu yang disebut "Polohungo" dan juga Tahikit atau Tabongo, makna dari hiasan ini adalah bidadari dari kahyangan suka dengan daun Polohungo. sementara daun Tabongo dipercayai penolak penyakit dan dibenci oleh iblis dan sejenisnya.:D
Perkembangan selanjutnya bentuk palang berubah menjadi sebuah Pintu Gerbang yang terbuat dari bambu kuning dibahagian atasnya ibentuk layaknya menaara spesifik Islam, pinggirannya dihiasi pula oleh janur, atributnya ditambah dengan dua rumpun tebu, dua rumpun pisang yang sementara berbuah dengan makna
- Bambu Kuning merupakan lambang keselamatan
- Tebu bermakna Rezeki yang merupakan minuman pertama oleh bayi yang baru lahi sebagai pengganti madu.
- Pisang sebagai perlambang kehidupan manusia, sebelum ia mati ia berusaha memberikan hasil kepada manusia
Alikusu |
Yamaha dan Semen Tonasa Ikut Memeriahkan Malam Tumbilotohe |
Add caption |
ni dia lampu modern |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar