
lampu yang dimaksudkan pada adat Tumbilatohe ini harusnya lampu yang terbuat dari Damar (Tohetutu), terbungkus dengan daun woka. akan tetapi seiring berkembangnya zaman, masyarakat beralih menggunakan lampu botol atau lampu yang dibuat dari botol yang berukuran sedang yang diberi sumbu dan minyak tanah sebagai bahan bakarnya. bukan hanya lampu botol, lampu yang mengguakan tenaga listrikpun kini dijadikan sebagai pengganti dari lampu botol ataupun lampu dari damar yang susah untuk dibuat. (Harusnya kita mempertahankan keaslian dari suatu warisan budaya, apalah arti sebuah peninggalan jika kita mengabaikan atau melupakan hal-hal yang harusnya kita lestarikan, betul tidak?)